If you want to do something and you feel it in your bones that it’s the right thing to do, do it. Intuition is often as important as the acts. LAlbayinnah...

Minggu, 31 Maret 2013

Sekarang...

Sekarang... tak ada lagi dulu. Sekarang belum ada saat dulu. Sekarang berbeda dari dulu. Dulu pun tak sama persis dengan sekarang.

Dulu, dia masih anak kecil. Lucu, semua tingkahnya bisa ditolerir. Saat dia menangis keras. Ibu harus membuatnya diam dan senang. Dia mau cinta, ibu kasih semuanya. Dia mau baju, ibu belikan yang terbaru. Ia mau jantung ibu, ibu berikan bersama empedu. Seperti pembantu yang loyal terhadap majikan. Dulu ibu lakukan itu semua berharap agar dia nanti akan membalas. Membalas semuanya. Ibu tak minta banyak. Patuhlah. Patuh. Ibu masih menunggu waktu sore sambil menyuapinya. Menunggu sore sambil menebar benih cinta yang nanti dapat disemai. Menunggu sore tanpa perduli istirahat. Menunggu sore didepan pintu.

Sekarang, dia sudah besar.  Sudah cukup besar hatinya untuk menendang yang tidak disukainya. Sekarang dia tak mau bersama orang tua, yang banyak omongnya. Dia gerah dengan ocehan. Dia ingin punya kepunyaan orang. Dia menyuruh ibu memberikan itu. Ibu tak sanggup. Harta ibu tinggal sedikit, habis pun karena dia. Dia ingin yang lebih, uang berlebih, penampilan berlebih, dan mungkin kedurhakaan berlebih. Sekarang dia durhaka. Sore yang ibu tunggu tak disangka disertai hujan angin. Memporak porandakan pintu ibu. Pintu ibu rusak dan hancur. Ibu menjadi sedih. Ibu ingin cintanya hilang. Ibu berdoa tak ingin diberikan cinta untuk dia. Ibu sakit.

Dulu dan sekarang berbeda. Sekarang ibu masih menunggu di depan pintu. Bersama kami,tanpa dia.